saya menulis ini sebagai mantan anak teater
- Maharani Tarisya
- May 3, 2022
- 2 min read
Persetan dengan asas kekeluargaan.
Ya, itu adalah keseluruhan review saya untuk film Penyalin Cahaya. Di banyaknya kemungkinan antara hubungan pelaku dan korban kekerasan seksual, tidak ada hubungan keluarga. Titik. Tidak peduli apakah pelaku adalah ayah, ibu, kakek, nenek, atau buyut korban-pelaku kekerasan seksual sudah seharusnya dihukum dan diadili sebagai pelaku kekerasan seksual.
Lalu, dimana keluarga Suryani saat ia struggling dengan permasalahannya? Bapak Suryani yang notabene adalah keluarga, adalah orang yang juga menolak untuk mendengarkan pernyataan anaknya. Lagi-lagi, secara ironis keluarga yang harusnya menjadi 'safe place'-seperti klaim Anggun mengenai teater matahari, malah merenggut tempat tidur Suryani. Secara harfiah.
Sungguh, yang membuat saya marah adalah bagaimana orang-orang yang terlibat di dalam kasus ini mendiskreditkan pernyataan korban kekerasan seksual dengan dalih kekeluargaan. Sepertinya apa yang saya rasakan mengenai proses pencucian otak mengenai value kekeluargaan ini sudah disampaikan dengan tepat oleh dialog Tariq, ketika ia dituduh memberi obat pada minuman Suryani. Asas kekeluargaan tai.
Oh, lalu saya juga mau muntah ketika Rama mengajak anak-anak teater matahari untuk memberi Tariq pelukan matahari. Ia benar-benar terlihat seperti pemimpin sekte sesat yang manipulatif.
Proses menonton film yang epik ini sangat sulit, karena jujur saya merasa ter-trigger oleh beberapa scene yang ada di dalam film Penyalin Cahaya. Saya harus memencet tombol jeda beberapa kali untuk menyiapkan mental, karena sungguh menyakitkan melihat perjuangan Suryani membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Bahwa ada pihak lain yang seharusnya bertanggung jawab untuk hilangnya beasiswa miliknya. Namun, ternyata permasalahannya tidak berhenti di permasalahan uang.
Satu hal yang saya rasa kurang untuk film ini adalah part dimana Rama dirajam di panggung pementasan. Akan menyenangkan rasanya ketika Rama dengan kostum Perseus nya dilempari batu sampai mati perlahan. Namun, terlepas dari kontroversi dan perdebatan mengenai film Penyalin Cahaya, film ini benar-benar menjadi film yang sangat layak untuk dilihat. Banyak dimensi yang bisa diresapi dari cerita Suryani di satu bagian dalam hidupnya. Saya sangat mengapresiasi tim Penyalin Cahaya karena telah membuat film dengan kualitas yang tidak main-main ini.
Comments